Minggu, 04 November 2012

chemistry


A.    SIFAT-SIFAT FOSFOR
A.1. Sifat Fisika
Tabel I Beberapa Sifat Fisika Fosfor
Rumus molekul umum
P4
Massa atom relative
39, 9738
Nomor atom
15
Konfigurasi electron
[Ne] 3s23p3
Struktur electron
2,8,5
Jari-jari atom (nm)
0,110
Jari-jari kovalen, A
1,10
Jari-jari ion (E3+) A
2.12
Jari-jari ion (E5+) A
0,34
Keelektronegatifan (skala pauling)
2,06
Energi ionisasi pertama (Kj mol -1)
1066
Energi pengionan, ev/atom
9,8
Afinitas elektron, kJ/mol
-75
Kerapatan (g cm-3)
1,82 (fosfor putih)
Titik leleh (0C)
44,1 (fosfor putih)
Titik didih (0C)
280
Penampilan pada suhu kamar
Zat padat putih, seperti lilin, merah (lembayung) atau hitam

Struktur P4
Ikatan P4

A.2. Sifat Kimia
Tabel II. Sifat kimia fosfor
Bilangan oksidasi tertinggi
+5
Oksidasi tertinggi
P2O5
Rumus asam
H3PO4 (asam)
Ikatan dalam oksidasi
Kovalen
Kekuatan asam
Asam lemah
Unsur-unsur  grup VA bisa bertindak sebagai zat pengoksid dan zat pereduksi. Bila bertindak sebaagai zat pengoksida, mereka mencapai keadaan oksidasi -1,-2,-3. bila bereaksi sebagai zat pereduksi, diperoleh keadaan oksidasi +1,+2,+3,+4 dan +5. keadaan oksidasi yang paling umum dari anggota keluarga ini adalah -3,+3, dan +5.
            Barangkali sifat kimia yang paling mencolok dari keluarga nitrogen, adalah ketidakaktifan nitrogen unsur. Mungkin ia tahan terhadap penggabungan dengan atom-atom lain, karena afinitas besar yang dimiliki atom nitrogen yang satu terhadap sesamanya. Ketidakaktifan nitrogen nampak pada banyak proses umum. Dalam perubahan-perubahan yang terlibat dalam pembakaran, fermentasi, pembusukan dan berkeringatnya binatang, yang mengambil bagian adalah oksigen dan nitrogen. Berbeda dengan ketidakaktifan nitrogen, fosfor justru sangat aktif . fosfor putih sangat reaktif dan sangat beracun. Fosfor merah kurang reaktif dan relative tidak beracun. Selain dari fosfor putih dan fosfor merah, terdapat fosfor hitam. Fosfor hitam yang mirip dengan grafit, dapat dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih pada tekanan tinggi. Fosfor hitam tidak stabil dan pada pemanasan di atas 550C berubah menjadi fosfor merah.
Teori bahwa fosfor putih bisa menyala dalam gelap adalah pada dasarnya akibat adanya eksitasi elektron yaitu berpindahnya elektron dari orbital yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, yang merupakan reaksi yang non-spontan artinya membutuhkan pemanasan atau pembakaran hingga menyebabkan elektron tersebut bisa tereksitasi. Misalnya jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi elektron tersebut adalah X kJ. Pada saat elektron yang tereksitasi ingin kembali ke orbital asalnya ( yang memiliki energi lebih rendah), energi sejumlah X kJ itu dilepas kembali. Energi yang dilepas ini berada dalam bentuk photon (cahaya), yang panjang gelombangnya berada di range “visible” (warna yang dapat dilihat mata manusia). Itulah sebabnya sebuah warna akan berpendar dari zat tersebut. Kemampuan zat untuk memendarkan cahaya dengan cara seperti ini sebenarnya di bagi menjadi beberapa jenis, dua diantaranya adalah phophorecence dan fluororecence. Phophorecence berbeda dengan  fluororecence dalam hal lama waktu zat tersebut ‘menyimpan’ cahaya mereka. Umumnya phophorecence akan berpendar lebih lama.
Fosfor dapat membentuk  ikatan dengan cara yang mirip dengan nitrogen. Fosfor dapat membentuk tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-, dan membentuk ikatan koordinat dengan spesi yang kekurangan elektron. Fosfor tidak dapat membentuk ikatan ion dan ikatan koordinat seperti yang terjadi pada nitrogen.
Fosfor dapat juga membentuk lima ikatan kovalen dengan menggunakan orbital 3d yang dapat dijelaskan dengan hibridasi dsp3. Nitrogen tidak membentuk lima ikatan kovalen karena tidak terdapat orbital 2d.
Hal ini dapat menjelaskan apa sebabnya nitrogen hanya dapat membentuk satu macam klorida yaitu NCl3 tetapi fosfor dapat membentuk dua macam klorida yaitu PCl3 dan PCl5.
Fosfor harus di simpan dalam larutan polar karena sifat fosfor sangat  reaktif yang disebabkan oleh sudutnya sebesar 600 dan memiliki gaya Van der Waals yang lemah sehingga lebih mudah terputus ikatannya dan bersenyawa dengan unsur logam, halogen terutama sangat reaktif dengan oksigen, oleh karena itu fosfor harus diamankan dengan menyimpan di dalam air, CS2, benzena dan pelarut organik.
Kedua, karena fosfor berbentuk tetrahedral yang memiliki momen dipol sehingga bersifat polar dan larut dalam pelarut polar.
B.     SENYAWA FOSFOR
Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan nonlogam dan logam-logam reaktif. Dengan logam aktif pada alkali dan alkali tanah atau golongan I dan golongan II, fosfor akan membentuk senyawa ion atau membentuk fosfida yang mengandung ion fosfida P3+.
Na3P(s) + 3H2O(l)→3NaOH(aq)+PH3(g)
Dalam air, ion fosfida terhidrolisis menghasilkan fosdin (PH3). Contoh lain senyawa fosfor dengan logam ialah Ca3P2.
B.1. Fosfor Bersenyawa dengan Unsur Halogen
Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen, trihalida PX3 (X=F, Cl, Br dan I) dan pentahalida PX5 (X=F, Cl, Br). Senyawa terpenting dari halogen dengan fosfor ialah PCl3 untuk trihalida, dan PCl5 untuk pentahalida.
1.    Fosfor Triklorida
PCl3 dibuat dengan mereaksikan leburan fosfor dan klor. Jika terdapat klor berlebih akan terbentuk PCl5.
P4(l)       +          6Cl2(g)            4 PCl3(g)
PCl3(g)   +          Cl2(g)               PCl5(g)
PCl3 merupakan cairan yang mudah menguap dan mendidih pada 760oC. digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai senyawa fosfor. Jika terkena air, PCl3 akan mengalami hidrolisis menghasilkan asam fosfit.
PCl3     +          3 H2O                       H3PO3            +          HCl
Banyak pestisida yang mngandung fosfor dibuat dari PCl3. PCl3 dapat beraksi dengan oksigen menghasilkan POCl3 (fosforit klorida/fosfor oksiklorida). POCl3 digunakan sebagi komponen dalam zat pemadam kebakaran karena dapat memperlambat terjadinya nyala (Hiskia Ahmad).
2.    Fosfor (V) Klorida atau Pentahalida
PCl5 mempunyai stuktur bipiramidal trigonal dalam gasnya, lelehan, larutan dalam pelarut non polar. Padatannya adalah [PCl4]+ [PCl6]-. Dalam pelarut polar seperti CH3NO3, PCl5 terionisasi. PCl4+ merupakan ion tetrahedral.
B.2. Fosfor bersenyawa dengan oksigen
Senyawa fosfor dengan oksigen yang terpenting adalah oksida fosfor, asam fosfat, asam polifosfat, dan asam fosfit.
1.      Oksida Fosfor, P4O10

Fosfor putih, merah, atau hitam, berupa satu alotropi fosfor. Jika dibakar dengan kelebihan oksigen, akan menghasilkan serbuk putih fosfor oksida, P4O10 (nama sistematisnya tertrafosfor dekaoksida) disebut juga fosfor penta oksida karena rumus empirisnya P2O5
P4(s)      +          5O2(g)                                    P4O10(s)
P2O5  jika bereaksi dengan air sambil menghasilkan kalor (panas) juga dihasilkan asam fosfat (H3PO4).
P4O10(s) +          6H2O(l)                                 4H3PO4(l).
P4O10 dipakai sebagai desikan (di laboratorium) yaitu zat yang menarik uap air dari udara atau zat lain. P4O10 dapat menarik molekul dari senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen, contoh dari HNO3
P4O10   +          HNO3                       4H3PO4  +  6N2O5
P4O6 disebut juga fosor trioksida, jika fosfor putih dibakar denagn oksigen yang kurang, tidak semua fosfor teroksidasi menjadi P4O10, sebagian akan berupa P4O6. P4O6 berwujud padat dengan titik lebur 23,8oC dan titik didih 175oC. uapnya bersifat racun, dan bila dikocok dengan air dingin akan membentuk H3PO3 (asam fosfit).
P4O6(s)  +          6H2O(l)                      4H3PO3(l)
2.      Asam Fosfat
Asam oksifosfor yang sangat penting adalah asam fosfat H3PO4. Setiap tahun dibuat sekitar 1010 kg asam fosfat. Seperti untuk pupuk (ammonium fosfat) dan sebagai zat tambahan pada pangan dan detergen.
Asam fosfat dibuat secara besar-besaran dari mineral fosfat yang direaksikan dengan asam sulfat.
Ca3(PO4)2(s) + 3H2SO4(aq) + 6H2O                 3CaSO4 + 2H2O + 2H3PO4(aq)                    
Garam sulfat yang tidak larut disaring, dan asam fosfat dipekatkan dengan menguapkan sehingga didapat larutan H3PO3 85% massa. H3PO4 murni berupa padatan yang jernih, tidak berwarna dengan titik lebur 42,40C. dalam air, H3PO4 bersifat asam tripotik yang lemah strukturnya.
                              O
              H     O     P      O      H
                              O
                              H
                      i.            Batu fosfat, Ca3 (PO4)2  dapat dihaluskan dan dipakai sebagai pupuk, tetapi kelarutannya sangat kecil dalam air. Bila Ca3 (PO4)2 diberi H2SO4 encer akan menghasilkan superfosfat, yaitu campuran CaSO4 dan Ca(H2PO4)2  yang kelarutannya cukup besar sehingga efektif sebagai pupuk.
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 4H2O           2CaSO4∙2H2O +  Ca(H2PO4)2
                    ii.            Natrium fosfat (Na3PO4) disebut juga TSP (trinatrium fosfat) sangat efektif sebagai zat pemutih dan menurunkan kesadahan air. Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+, Na2+, dan Fe2+. Ion ini mengendapkan sabun sehingga tidak berbusa dalam air.
3.      Asam polifosfat
Dua molekul asam fosfat dapat bergabung bila dipanaskan sampai suhu 250oC, sehingga membentuk asam difosfat/asam firofosfat (H4P2O7).

          O                        O                          O       O
H−O−P−O−H + H−O−P−O−H → H−O−P−O−P−O−H + H2O
          O                        O                          O       O     
          H                        H                          H       H
Senyawa ini berupa padatan tidak berwarna yang larut dalam air. Garam Na­4P2O7 larut dalam air dan dipakai sebagai bahan tambahan detergen.
Jika H3PO4 dipanaskan sampai 400­0C, terjadi penggabungan tiga molekul H3PO4 atau lebih, yang disebut asam metafosfat (HPO4)n. garam metafosfat, (NaPO3)n dibuat dengan memanaskan natrium dihidrogen fosfat.
nNaH2PO4 + 2Na2HPO4 → Na5P3O10 + 2H2O
Polifosfat berantari pendek, misalnya natrium trifosfat (Na5P3O10) dapat dibuat melalui reaksi :
NaH2PO4 + 2Na2HPO4 → Na5P3O10 + 2H2O
Natrium trifosfat dalam air membentuk anion P3O105-
          O       O       O                      
(-) O−P−O−P−O−P−O (-)
          O     O       O                                     
          (-)     (-)      (-)                                    
Senyawa ini terdapat dalam detergen untuk menurunkan kesadahan air, akan tetapi air limbah cucian yang mengandung senyawa fosfat mempercepat pertumbuhan ganggang di danau.
4.      Asam fosfit (H3PO3)
Dapat dibuat dengan reaksi : P4O6(s) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq) senyawa ini adalah asam diprotik karena strukturnya :
                              O
              H     O     P      O      H
                              O
                              H
Hidrogen yang dapat terionisasi hanya terikat pada oksigen, maka garam natrium fosfit yang dapat terbentuk hanya NaH2PO3 dan NaHPO3. Asam atau garam fosfit dapat sebagai pereduksi, contohnya mereduksi ion perak menjadi logamnya.













C.    SIKLUS FOSFOR
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenic”. Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut, seperti hidroksiapilit, garam kalsium.
daur-fosfor.jpg

Penjelasan:
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan. Burung laut mempunyai peran penting dalam proses ini, ia akan mengembalikan fosfor dalam bentuk fosfat. Perubahan dari anorganik fosfat tidak larut (insoluble) ke fosfat terlarut (soluble) merupakan aktivitas mikroorganisme yang mampu mengubah fosfor tidak larut ke fosfat terlarut dapat di ketahui dengan metoda agar dengan menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
D.    KEBERADAAN FOSFOR
Fosfor termasuk peringkat kesepuluh dalam kelimpahan unsur, terdapat sebagai fosfat dalam berbagai mineral. Fosfor dialam terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah. Mineral fosfat yang terpenting adalah fluoroapati Ca5(PO4)3F dan fosforit yang merupakann hidroksiapatit, Ca5(PO4)3OH.
Unsur fosfor diproduksi dari batu fosfat dipanaskan dengan silica dan kokas dalam tanur listrik.
2 Ca(PO4)2(s) + 6 SiO2(s) + 10 C(s)   1200 - 14500C  6 CaSiO3(l) +10 Co(g) +P4(g) ;
H = 3050kJ

E.     PEMBUATAN FOSFOR
Fosfor diproduksi dalam skala besar dengan reaksi suatu mineral fosfat, pasir, dan kokas. Proses ini dapat diringkas dengan persamaan berikut :
     
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2      sangat panas      6CaSiO3 + P4O10
        Kalsium             silica                                            kalsium        fosfor (V)
          fosfat               (pasir)                                           silikat          oksida
lalu
         P4O10 + 10C    sangat panas      10CO + 4P
Selagi  P4O10 terbentuk, uapnya naik melalui campuran dan bereaksi dengan karbon panas menghasilkan karbon monoksida dan fosfor. Fosfor ini dipisahkan dari CO gas dengan mengalirkan campuran melalui pipa dingin kemudian fosfor cair mengembun.


F.     PENGGUNAAN FOSFOR
·         Ion HPO3 dan HPO42-. Dalam darah manusia terdapat dalam sistem buffer yang terdiri dari ion-ion H2PO4 dan HPO42-. Reaksi buffer dapat mencegah perubahan PH dalam darah.
·         PCl3 merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai senyawa fosfor.
·         POCl3(fosforil klorida) digunakan sebagai komponen dalam zat pemadam kebakaran karena dapat memperlambat terjadinya nyala.
·         H3PO3 (asam fosfonik) dan Na2HPO3 (garam fosfit) merupakan zat pereduksi yang baik.
·         H3PO4 (asam fosfat) untuk membuat pupuk, pembuatan detergen.
·         Garam Na3PO4 digunakan untuk menghilangkan kesadahan air dan sebagai zat pembersih, yaitu bereaksi dengan ion-ion Ca2+, Mg2+, Fe3+ membentuk ion kompleks pada air sadah.
·         Ca(H2PO4)2 dan CaSO4 direaksikan akan menghasilkan pupuk superfosfat.
·         Fosfor merah biasa dipakai untuk bahan peledak, kembang api.
·         Fosfor merah dicampur pasir dipakai sebagai bahan korek api.
·         Garam Na4P2O7 digunakan sebagai bahan tambahan detergen.
·         Ca(H2PO4)2 digunakan untuk membuat tepung kue.
·         P4O10 merupakan salah satu zat pengering.
·         PH3 digunakan untuk membuat senyawaan organofosfor dalam industri.
·         H3PO4 dibuat dari PCl3 atau P4O6 berguna untuk pembuatan pestisida.
·         Dalam organisme, fosfor terdapat dalam asam nukleat dan fosfolipid.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar